Penulis : Daffa Raihandika Fattah- FEB UMJ
Pengertian Indeks Harga
Indeks harga – Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita menemukan beberapa istilah ekonomi. Salah satu istilah yang sering kita dapati ialah “inflasi”.
Inflasi, menurut ilmu ekonomi ialah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Peningkataan harga-harga tersebut dapat disebut juga sebagai laju inflasi.
Laju inflasi dapat dihitung besarnya, namun sebelum menghitung besar laju inflasi yang perlu kita lakukan ialah mengetahui terlebih dahulu besarnya Indeks Harga yaitu perbandingan perubahan harga tahun yang ditentukan dengan harga tahun dasar atau tahun ketika tingkat stabilitas ekonomi sedang baik.
Dengan kata lain Indeks Harga ialah suatu ukuran statistic, berupa variable-variabel ekonomi yang digunakan untuk menyatakan perubahan harga-harga yang terjadi dari satu periode ke periode lainnya.
Indeks harga ini biasanya ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai bentuk informasi atas ukuran perubahan variable-variabel ekonomi, yang kemudian digunakan sebagai barometer keadaan perekonomian suatu negara. Selain itu, indeks harga juga
Indikator
Terdapat beberapa indikator yang digunakan ilmu ekonomi untuk mengetahui besarnya laju inflasi selama periode tertentu. Berikut indikator-indikator tersebut.
1, Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen merupakan angka yang menunjukkan gambaran dari perbandingan perubahan harga, baik harga barang maupun jasa yang dihitung dan kemudian dianggap untuk mewakili belanja konsumen dengan pola konsumsi aktual dari masyarakat.
Angka ini dapat menunjukkan perubahan harga komoditas serta jumlah atau total barang yang dikonsumsi oleh konsumen dari waktu-kewaktu, waktu dasar yang digunakan ialah tahun dimana ekonomi berada pada tingkat kestabilan yang baik. Data ini disusun oleh BPS berdasarkan data yang didapatkan dari konsumen, produsen, dan sebagainya.
Indeks harga konsumen diklasifikasikan menjadi empat kelompok data yaitu makanan, tempat tinggal, aneka barang, dan jasa. Data-data yang telah terkumpul tersebut akan dihimpun dan diproses kemudian akan dikeluarkan berupa angka yang menunjukkan besarnya laju inflasi.
2. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks harga produsen ialah angka yang menunjukkan perbandingan dari perubahan kebutuhan barang dan jasa (seperti bahan baku, tenaga kerja, bop) yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu.
Maksud barang yang dibeli tersebut dapat berupa bahan baku, baik bahan baku mentah, bahan baku setengah jadi, maupun bahan baku jadi. Perbedaannya dengan IHK adalah, IHK mengukur langsung harga yang dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran, sedangkan IHP mengukur tingkat pada awal system distribusi atau dalam ukuran besar.
Besar kecilnya indeks harga produsen sangat dipengaruhi oleh: (a) Tingkat kestabilan biaya produksi, (b) Kebijakan politik dagang yang diberlakukan oleh pemerintah, (c) Kebijakan dibidang moneter, dan (d) Naik-Turunnya nilai mata uang.
3. Indeks Harga Yang Harus Dibayar dan Diterima Oleh Petani
Indeks harga yang harus dibayar oleh petani adalah indeks harga yang berhubungan dengan penetapan kebutuhan pertanian misalnya pupuk, benih, pestisida, traktor dan sebagainya. Indeks harga ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, politik dagang, dan nilai mata uang.
Sedangkan, indeks harga yang harus diterima oleh petani adalah indeks harga yang erat kaitannya dengan penetapan harga dasar untuk seluruh barang yang berasal dari hasil tani. Berbeda dengan indeks harga yang harus dibayar, indeks harga yang harus diterima dipengaruhi oleh harga pembelian obat-obatan, jumlah hasil produksi, dan musim.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani ialah angka yang menunjukkan besarnya perubahan pada harga-harga produk yang dijual dan produk-produk yang dibeli oleh petani.
4. Indeks Harga Implisit (GNP Deflator)
Indeks harga implisit ialah angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertubuhan ekonomi rill. Maksudnya adalah, membandingkan GNP pada tahun tertentu dengan GNP rill pada tahun tesebut.
Ciri indeks harga
Indeks harga memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Sebagai standar perbandingan harga dari waktu-kewaktu sesuai dengan tahun dasar yang ditentukan;
- Ditetapkan berdasarkan data yang relavan;
- Ditetapkan menggunakan perhitungan dengan metode yang sesuai dan tepat;
- Ditetapkan oleh sampel, bukan populasi;
- Tahun dasar dihitung berdasarkan waktu dimana ekonomi berada pada tingkat kestabilan yang baik.
Peranan

Dampak inflasi-hanya yang berpendapatan tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan hidup, Gambar diatas merupakan dokumentasi dari dampak inflasi, dimana hanya yang memiliki pendapatan yang tinggi, yang mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam hal ini, indeks harga dalam fungsinya sebagai barometer keadaaan ekonomi suatu negara, memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Salah satunya adalah untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi seperti yang terdapat pada gambar diatas. Adapun peran penting indeks harga dalam perekonomian diantaranya:
- Sebagai alat untuk menetapkan kebijakan-kebijakan harga. Agar tidak terjadi penetapan harga oleh produsen-produsen yang dapat menimbulkan terjadinya ketidak stabilan antara harga yang harus dibayar konsumen dengan kemampuan membeli konsumen;
- Sebagai dasar pertimbangan perngukuran tingkat kemajuan ekonomi suatu negara.
- Sebagai alat untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat kemajuan ekonomi suatu negara;
- Sebagai dasar penetapan kebijakan ekonomi fiscal dan moneter secara menyeluruh.
Metode perhitungan
Dalam proses perhitungan laju inflasi, terdapat beberapa cara untuk melihat seberapa besar laju inflasi tersebut. Berikut adalah rumus untuk menghitung besar laju inflasi:



Keterangan:
In = Inflasi
IHKn = Indeks harga konsumen tahun dasar
Dfn = GNP atau PDB deflator berikutnya
IHKn-1 = Indeks harga konsumen tahun sebelumnya
Dfn-1 = GNP atau PDB deflator tahun sebelumnya
Dalam perhitungannya, inflasi dibagi menjadi dua cara perhitungan dengan menggunakan indeks harga. Yaitu indeks harga tertimbang, dan indeks harga biasa.
Indeks Harga Tertimbang
Metode harga tertimbang dihitung dengan menggunakan tahun dasar atau tahun berjalan sebagai penimbangnya. Berikut indeks harga tertimbang yang menggunakan tahun dasar sebagai timbangannya (Lapspeyres):



Keterangan:
IL = Indeks harga Lapspeyres
Pn = Harga pada tahun berjalan
Po = Harga pada tahun dasar
Qo = Kuantitas pada tahun dasar
Adapula indeks harga tertimbang dengan menggunakan tahun berjalan sebagai timbangannya (Paasche):



Keterangan:
IP = Indeks harga Paasche
Pn = Harga pada tahun berjalan
Po = Harga pada tahun dasar
Qn = Kuantitas pada tahun berjalan
Rumus indeks harga Paasche yaitu GNP atau PDB deflator, karena rumus tersebut dapat dikatakan sama juga dengan:



Indeks Harga Biasa (Tak Tertimbang)
Metode indeks harga biasa (tak tertimbang) menghitung besarnya kenaikkan harga berdasarkan harga nominal. Berikut rumus indeks harga biasa (tak tertimbang):



Keterangan:
Pn = Harga sekarang
Po = Harga yang lalu
Contoh Soal Latihan
- Sebutkan hubungan antara Inflasi dan Harga Indeks?
Jawab
Hubungan antara inflasi dan harga indeks ialah, untuk mengetahui besarnya laju inflasi diperlukannya perhitungan besarnya harga indeks, yang kemudian variable-variabel dari perhitungan harga indeks tersebut akan diproses untuk dihitung menggunakan beberapa metode, untuk mengukur besarnya laju inflasi.
2. Diketahui:
Komponen | 2016 | 2017 | 2018 |
GNP Nominal | 100 | 144 | 182 |
Indeks Harga | 100 | 120 | 130 |
Diminta:
Hitunglah GNP rill tahun 2018!
Jawab:
GNP Deflator = GNP/PDB Nominal x 100
GNP RILL
= 182 x 100
130
= 140
3. Diketahui:
Indeks harga konsumen bulan oktober 2019 = 175,65
Indeks harga konsumen bulan September 2019 = 170,15
Diminta:
Hitunglah besar laju inflasi pada bulan oktober 2019!
Jawab:
In = Dfn-Dfn-1 x 100 = 175,65-170,15 x 100
Dfn-1 170,15
= 3,23
Daftar Pustaka
- Arifin, Imamul. 2009: “Membuka Cakrawala Ekonomi Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Indriayu, Mintasih. 2009. “Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Mulyani, Sri Nur dkk. 2009: “Ekonomi Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Nurcahyaningtyas. 2009: “Ekonomi Untuk Kelas X SMA/MA”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Sukardi. 2009: “Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Supriyanto dan Ali Muhson. 2009: “Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
- Widjayanto, Bambang. 2009: “Mengasah Kemampuan Ekonomi Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial”. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Baca juga: